Jayapura, PANRITA.News – Pembunuhan 31 orang pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogoya.
Hal itu disampaikan Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi berdasarkan laporan dalam laman merdeka.com, Selasa (4/12/2018). Ia mengatakan, Egianus bukan pertama kali menjadi dalang aksi teror di Papua.
Egianus merupakan aktor di balik penculikan 15 guru dan sejumlah tenaga kesehatan di Mapenduma. Mereka disandera selama 14 hari mulai tanggal 3 Oktober hingga 17 Oktober 2018. Bahkan ada yang diperkosa.
“Iya betul, kita indentifikasi itu (Egianus Kogoya). Dia yang melakukan penganiayaan di Mapenduma,” ucap Aidi di Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Dia menuturkan, baik Distrik Mapenduma maupun Distrik Yigi itu berdekatan, yang juga merupakan daerah terisolasi. Mereka pun telah menjadikan basis pergerakan mereka.
“Dengan adanya pembangunan jalan yang membuka isolasi tersebut, mungkin mereka merasa terusik dengan kehadiran TNI yang ada di tempat tersebut. Sehinggaingga mereka melakukan aksi-aksi (teror),” pungkasnya.
Sebelumnya, perwira Kopassus ini menjelaskan, pemicu kejadian pembunuhan tersebut, karena diduga mendapati para pekerja sedang merekam dan menyaksikan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), yang sedang memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada 1 Desember.
“Informasi awal salah satu pemicu kejadiannya ini, pada 2 Desember hari Minggu, mereka melaksanakan upacara ulang tahun yang mereka deklarasi sebagai hari kemerdekaannya. Kemudian ada pekerja jalan yang ikut nonton dan ikut mengambil gambar dari kejadian itu. Sehingga mereka marah, mereka membantai seluruh pekerja yang ada disana,” jelas Aidi.
Menurutnya, kegiatan KKSB tersebut tak mau terpublikasi keluar. Apalagi sampai diketahui aparat keamanan.
“Sehingga dia berpikiran semua pekerja disitu membocorkan kegiatan mereka, lantas mereka bantai semuanya,” ungkap Aidi.
Tinggalkan Komentar