Butuh Perubahan, Masyarakat Kota Bulukumba Panggil JMS dan TSY

Bulukumba, PANRITA.News – Puluhan tokoh masyarakat dan pemuda Kecamatan Ujungbulu dan Kecamatan Gantarang yang tergabung dalam jaringan Kota, berkumpul untuk bertemu dengan Jamaluddin Syamsir dan Tomy Satria, Minggu 14 Juli 2024.

Berkumpulnya mereka di Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, untuk menyampaikan unek-unek dan rasa keprihatinannya terhadap kondisi Bulukumba saat ini.

Salah satu warga, Asikin mengaku, kondisi Bulukumba saat ini terpuruk dari segi ekonomi. Terlalu banyak ketimpangan yang terjadi.

“Dari kurang lebih 900 pekerja konstruksi di Bulukumba saat ini, semuanya menganggur dipemerintahan ini. Kebijakan pemerintah lebih memilih mempekerjakan orang luar Bulukumba, sungguh sangat tidak pro rakyat,” Tegasnya.

Bahkan kata Om Ciking kerap disapa, Bulukumba butuh pemimpin yang berfikir terhadap kesenjangan masyarakatnya. Mau dikritik dan menerima panadangan masyarakat.

“Cukup satu kali-mo. Kami tidak mau menderita 2 kali,” tegas Om Ciking.

Tak hanya Om Ciking, warga lainnya Arif mengaku, Bupati harusnya dekat dengan rakyatnya, Mendengar apa kegelisahan mereka.

“Kami tidak suka bupati saat dikritik, masuk ke WC merokok atau kabur. Atau bahkan mengancam,” terangnya.

Arif juga mengaku telah mendat banyak curhatan dari pegawai, kebijakan pemerintah saat ini, sangat menyiksa.

“Bayangkan kalau terlalu banyak potongan. Belum lagi TPP yang tidak diterima penuh,” Tegasnya.

Mendengar hal itu, Jamaluddin Samsir mengaku prihatin dengan komndisi tersebut.

Pria dengan akronim JMS itu mengaku, kedepan, pemerintah dan rakyat seharusnya tak boleh ada sekat. Siap dikritik dan diberi masukan.

“Doakan kami bersama kakak Tomy untuk bisa menjawab kegelisahan bapak-ibu Semua. Insya Allah JADIMI akan memberi jawaban yang sesuai ibu bapak inginkan,” terang JMS.

Senada, menurut Tomy Satria, seorang pemimpin tidak boleh egois dalam mengambil kebijakan. Harus menguntungkan masyarakat umumm.

“Bulukumba ini adalah milik seluruh masyarakatnya. Tidak boleh kemudian hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Ini harus dihentikan. Insya Allah JADIMI akan mememberi jawaban yang menguntungkan untuk semua.

Lebih jauh TSY kerap disapa, perekonomian Bulukumba saat ini hanya berputar di kalangan atas saja. Yang justru menengah ke bawah dibuat meringis.

Tinggalkan Komentar