Manchester United Terpuruk, Amorim Pasrah Nasib di Tangan Dewan Klub

Manchester United dan Formasi 3-4-3: Jalan Buntu Ruben Amorim

Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP Photo/Dave Thompson

Jakarta, PANRITA.News – Awal musim Liga Inggris benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Manchester United. Dari enam pertandingan yang sudah dimainkan, Setan Merah harus menelan tiga kekalahan dan kini terpuruk di posisi ke-14 klasemen.

Tekanan besar pun mengarah ke manajer Ruben Amorim. Kekalahan terbaru di Old Trafford dari Brentford menambah panjang rentetan hasil buruk United sekaligus memunculkan spekulasi soal masa depan sang pelatih.

Kritik tajam datang dari berbagai pundit, termasuk legenda MU, Gary Neville, yang secara terbuka menyuarakan kekhawatirannya terhadap performa mantan klubnya tersebut.

Meski dihujani kritik, Amorim tetap menunjukkan ketenangan. Menjelang laga melawan Sunderland akhir pekan ini, ia menegaskan tekadnya untuk bertahan dan berjuang membalikkan keadaan.

BACA JUGA:  Ruben Amorim di Ujung Tanduk, Joe Cole Dorong Manchester United Ganti Haluan

“Hal terburuk dalam pekerjaan ini adalah tidak memenangkan pertandingan. Itu jauh lebih menyakitkan ketimbang risiko dipecat. Perasaan itu sama ketika saya kalah di divisi tiga bersama Casa Pia,” kata Amorim, dikutip Sky Sports.

Bagi Amorim, melatih Manchester United adalah mimpi yang ingin ia perjuangkan habis-habisan. “Tentu saja, berada di sini adalah mimpi. Dan saya ingin terus di sini. Saya ingin berjuang untuk ini,” tegasnya.

Amorim menegaskan bahwa penderitaan terbesar adalah rasa sakit akibat kekalahan, bukan ancaman pemecatan.

BACA JUGA:  Manchester United dan Formasi 3-4-3: Jalan Buntu Ruben Amorim

“Ketika kami tidak menang, itulah yang paling menyakitkan. Bukan soal pekerjaan hilang atau tidak. Saya tidak peduli,” ujarnya lagi.

Meski begitu, Amorim menyadari masa depannya sepenuhnya ada di tangan dewan klub.

“Itu bukan keputusan saya. Itu keputusan dewan. Saya hanya bisa bekerja keras,” jelasnya.

Ia juga mengakui frustrasi karena momentum positif yang sempat diraih sering kali terhenti oleh hasil buruk. Namun, ia menegaskan tak akan menyerah.

“Akan sangat sulit untuk pergi jika saya belum melakukan segalanya di sini,” pungkas Amorim.

Comment