Dorong Program Merdeka Belajar di Kampus Merdeka, FTI UMI Apresiasi Relawan Covid-19 Hingga 20 SKS

Suasana Webinar A Road to Colloqium Volunter Merdeka Belajar FTI UMI, Sabtu (11/7/2020).

Suasana Webinar A Road to Colloqium Volunter Merdeka Belajar FTI UMI, Sabtu (11/7/2020).

Makassar, PANRITA.News – Fakultas Teknik Industri Univeritas Muslim Indonesia (FTI UMI) mendorong program Merdeka Belajar di Kampus Merdeka. Program tersebut diperkenalkan dalam diskusi bertajuk Q & A Road to Colloqium Volunter Merdeka Belajar melalui aplikasi Zoom, Sabtu (11/7/2020).

Dekan FTI UMI, Dr. Zakir Sabara mengatakan bahwa program tersebut berbasis pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang diwujudkan dengan membentuk tim relawan di kalangan mahasiswa. Hal itu menurutnya sebagai upaya memutus rantai Covid-19 di tengah masyarakat.

Selain menumbuhkan sikap kemanusiaan, program tersebut juga diharapkan mampu mendorong mahasiswa dalam mempublikasikan aktivitas pengabdiannya di tengah masyarakat selama Pandemi Covid-19.

“Mahasiswa bisa membentuk Tim Relawan dalam program ini, diantaranya Tim Face Shield, Masker, Chamber Antiseptik, HS Aloevera Based, HS Tinjauan kobsentrasi alkohol, DS alcohol based, DS Acid Based, Non Alcohol Based, Savety dalam Penyemprotan,” ungkapnya.

“Selain itu, mahasiswa juga bisa memilih bergabung dalam tim lain seperti Kerjasama Lintas Budaya Pemutusan Rantai Covid-19, Efek Penyemprotan Bagi Rasa Aman masyarakat, serta topik lain seperti Edukasi Savety Bagi Masyarakat,” tambah Zakir dalam Webinar yang dihadiri pimpinan, dosen dan mahasiswa di lingkungan FTI UMI itu.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik, FTI UMI Makassar, Ir. Seyawati Yani, Ph.D., menerangkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana dalam mewujudkan program tersebut.

“Kebijakan ini telah kami tindaklanjuti dengan menyiapkan perangkat yang dibutuhkan dalam program tersebut. Termasuk menyiapkan loogbook untuk laporan dari mahasiswa yang menjadi relawan serta persiapan publikasi ilmiah dari laporan itu sendiri”.

“Nilai luaran dari program tersebut bisa dikonversi hingga 20 SKS atau 250 jam kuliah, dengan tetap mempertimbangkan waktu dari semester berjalan, dalam arti bahwa nilai yang dikonversi tidak menyebrang semester,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Ismail Suardi Wekke yang turut hadir selaku narasumber menilai bahwa pelaksanaan Merdeka Belajar di Kampus Merdeka terbuka untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan konteks masing-masing perguruan tinggi.

“Pelaksanaan program kerelawanan mahasiswa FTI UMI, relevan dengan konsep Merdeka Belajar di Kampus Merdeka, sekaligus ini menjadi jawaban kondisi masyarakat di tengah merdeka,” kata Ismail yang juga dosen di IAIN Sorong.

“FTI UMI memberikan nilai tambah, tidak saja pelaksanaan kerelawanan mahasiswa yang sudah terlaksana sejak 12 Maret 2020, tetapi juga akan diwujudkan dalam bentuk artikel baik di prosiding maupun di jurnal,” tutup Ismail.

Tinggalkan Komentar