Pangkep, PANRITA.News – Dalam rangka meningkatkan pemahaman guru dan siswa tentang manajemen kewirausahaan sekolah di Pulau Balang Lompo, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Universitas Bosowa (Unibos) memberikan pendampingan terhadap guru dan siswa di SMPN 1 Liukkang Tupabbiring, yang berlokasi di Pulau Balang Lompo, Pangkajene Kepulauan, pada 3-5 Agustus 2024.
Kegiatan ini difokuskan untuk membangun jiwa kewirausahaan siswa dn guru melalui budidaya ikan lele dan sayuran secara hidroponik serta bagaimna prospek bisnis yang dapat dilakukan dari hasil budidaya ini. Hal ini sangat penting agar siswa yang ada di Pulau Balang Lompo memiliki cita-cita dalam membangun usaha secara mandiri demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebanyak empat narasumber utama yang berpengalaman di bidangnya hadir pada kegiatan tersebuy, diantaranya Nurul Fadhilah dan Muhammad Wajdi dari Universitas Muhammadiyah Makassar, serta Tismi Dipalaya dan Ahmad Swandi dari Universitas Bosowa, dipandu oleh moderator Abdurrachman Rahim.
Mereka memberikan materi yang sangat komprehensif terkait komponen dan instalasi aquaponik, tata cara budidaya ikan dan tanaman secara aquaponik berbasis energi baru terbarukan, serta materi kewirausahaan sekolah, dan diversifikasi produk olahan lele dan sayuran.
Selain itu, dilakukan transfer teknologi dan pendampingan melalui serah terima barang dan teknologi berupa paket aquaponik yang terdiri dari kolam, perpipaan, dan sistem pengairan. Terdapat juga serah terima paket panel surya dengan kapasitas 450 wp yang tidak hanya mengaliri listrik ke sistem aquaponik tetapi juga untuk kantor sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 1 Liukkang Tupabbiring, dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif Universitas Bosowa dan Universitas Muhammadiyah Makassar dalam memberikan pelatihan dan pendampingan ini.
Ia berharap bahwa ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama kegiatan ini dapat diterapkan dengan baik di sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan, pembelajaran yang lebih kontekstual dan meningkatkan bibit-bibit edupreuner di Pulau Balang Lompo.
Selain itu, Kepala SMPN 1 Liukkang Tupabbiring mengapresiasi teknologi yang diberikan oleh Universitas, adanya sumber listrik dari PLTS tidak hanya membantu melancarkan budidaya lele dan sayuran secara aquaponik tetapi juga membantu menyelesaikan berbagai persoalan administrasi sekolah yang tidak terlaksana akibat keterbatasan listrik.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di daerah kepulauan dan terpencil untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen kewirausahaan.
Universitas Muhammadiya Makassar dan Universitas Bosowa berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa demi kemajuan pendidikan di daerah pesisir dan kepulauan.
Tinggalkan Komentar