Wabup Tana Toraja Diduga Intimidasi Perangkat Desa untuk Menangkan Caleg

Toraja, PANRITA.News – Wakil Bupati (Wabup) Tana Toraja, Victor Datuan Batara tak segan-segan mengintimidasi seluruh perangkat desa, mulai kepala lembang (setingkat desa) dan kepala lingkungan se Kabupaten Tana Toraja.

Intimidasi tertebut berbau ancaman terkait pengelolaan dana desa yang bisa berimplikasi hukum.

Aksi “teror” itu dilakukan Victor bilamana para perangkat desa, lingkungan dan kepala lembang di Tana Toraja tidak all out memenangkan tiga calon anggota dewan yang maju di Pileg 2019. Mulai dari tingkat provinsi hingga pusat atau DPR RI.

Mereka adalah caleg dari Dapil 10 DPRD Sulsel meliputi Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sarwindy caleg Partai NasDem yang juga putri sulung Bupati Tana Toraja, Nikodemus Biringkanae serta Nurliah (Caleg Golkar) sekaligus istri Wabup Tana Toraja, Victor Datuan Batara. 

Adapun satu caleg lainnya yaitu Muhammad Fauzi, suami dari Bupati Lutra Indah Putri Indirani. 

Abang panggilan akrab Fauzi maju lewat Partai Golkar melalui Dapil Sulsel 3 meliputi 9 kabupaten. Masing-masing Kabupaten Sidrap, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Torut, Palopo, Luwu, Lutim dan Lutra.

VDB secara terang-terangan memerintahkan seluruh kepala lembang, dusun, RT, serta para perangkat desa  di Tana Toraja  memenangkan tiga figur ini dengan alasan caleg etnis Toraja tak punya peluang lolos ke parlemen baik provinsi maupun Senayan berdasarkan hasil survei.

“Seruan ini saya sampaikan atas perintah Bupati Pak Nikodemus Biringkanae. Ini harus didengar dijalankan,” tegas VDB dalam sambutannya.

Pidato VDB yang dibarengi teror serta intimidasi ini tertuang dalam rekaman suara Victor berdurasi 35 menit saat memberikan sambutan di hadapan seluruh kepala lembang dan dusun se Tana Toraja beberapa waktu lalu di kediaman pribadi VDB di Gasing dan  dirumah 0ak Bongga di Pa’tengko.

Pernyataan orang nomor dua di lingkup pemerintahan Tana Toraja itu praktis memicu amarah masyarakat di daerah yang dikenal memiliki banyak objek wisata alam. 

Salah satunya berasal dari Sandabunga Aisyah.
Dalam akun facebook miliknya yang tersebar di group Forum Politik Facebooker-Toraja (FPFT-Toraja) terposting sejak Senin 11 Maret kemarin, meyanyangkan bahkan kecewa atas sikap dan cara-cara VDB berpolitik.

“Saya sangat kecewa dengan cara VDB bermain politik praktis untuk Pilcaleg. Mengumpulkan para Kepala Lembang dirumahnya di Tampo dan di Gasing dirumah Pak Bongga dengan cara-cara intimidasi,” kata Sandabunga.

Parahnya lagi lanjut Sandabunga, adanya pernyataan VDB yang menyudutkan seluruh caleg DPR RI etnis Toraja yang disebut tidak memiliki peluang terpilih di Pileg tahun ini. 
Sehingga harus memilih figur lain dari luar Toraja yakni Fauzi.

“Jelas saja caleg solata tak akan ada yang lolos ke Senayan jika pemimpimnya sudah membelot duluan,” bebernya.

Terpisah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar Sulsel, Kadir Halid ikut menyayangkan sikap pengurus partainya yang secara terang-terangan menyerukan masyarakat di Toraja memenangkan caleg dari partai lain selain Golkar. 

Dia mengaku tindakan tersebut melanggar institusi kelembagaan secara keorganisasian.
“Secara kelembagaan tidak boleh. Dan tentu melanggar PO Partai Golkar,” tegasnya, melalui rilisnya kepada Panrinta.News.

Meski dinilai merupakan pelanggaran, namun Kadir yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Sulsel tidak bersedia membeberkan seperti apa bentuk sanksi yang diberikan terhadap pengurus partainya. 

Tinggalkan Komentar