Soal ‘Kebohongan Award’ PSI, Muzakkir: Harusnya Dikirim ke Istana Negara

Makassar, PANRITA.News – Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan Kebohongan Award Awal Tahun 2019 kepada Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Andi Arief. Hal ini menuai reaksi dari pihak pendukung Capres-cawapres Prabowo-Sandi.

Salah satunya datang dari pihak yang mengatasnamakan pejuang politik Partai Gerindra Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diwakili caleg Partai Gerindra dari dapil Sulsel 2, Muzakkir.

Muzakkir menilai, PSI sengaja ditugaskan untuk menyerang figur Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai cara untuk menyembunyikan kegagalan calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dalam memenuhi janji politiknya di 2014.

“Swasembada pangan dan 10 juta lapangan kerja merupakan kebohongan petahana yang selalu di banggakan pengikutnya karena fanatisme buta” kata Muzakkir dalam kiriman tertulisnya, Senin (7/1/2019).

Pria kelahiran Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai ini menganggap, PSI tak menghargai calon presiden yang diusungnya.

“PSI tidak menghargai capresnya sendiri yang telah berjuang mempertahankan kebohongannya selama 5 tahun” ujarnya.

“Harusnya PSI mengirimkan penghargaan kebohongan award itu ke istana negara, di sana ada pihak yang lebih berhak menerima karena telah membohongi rakyat Indonesia, melalui janji manisnya yang tak kunjung ditepati” tambah Muzakkir.

Sebelumnya, Ketua DPP PSI Tsamara Amany menyatakan Prabowo telah menyebarkan kebohongan mengenai selang cuci darah di RSCM dipakai 40 kali dan Sandiaga disebut Tsamara telah berbohong mengenai pembangunan Tol Cipali.

PSI kemudian mengirimkan piagam ‘kebohongan award’ itu ke Jl Kertanegara, yang dikenal merupakan kediaman Prabowo Subianto, via ojek online.

Dalam piagam dan piala penghargaan, Prabowo dikategorikan sebagai ‘kebohongan terlebay’ awal tahun 2019, Sandiaga dikategorikan ‘kebohongan hakiki’ awal tahun 2019, dan Andi Arief kategori ‘kebohongan terhalu’ awal tahun 2019.

Tinggalkan Komentar