Erick Thohir Minta Bedakan Politik dan Sandiwara, Gerindra: Sinetron ‘Ku Tunggu Janjimu Pak Jokowi’

Jakarta, PANRITA.News –  Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menjawab serangan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir yang meminta cawapres Sandiaga Uno membedakan sinetron dengan kontestasi pemilu, Jumat (14/12/2018).

Politisi Gerindra ini kemudian berbicara sinetron yang diberi nama oleh mereka ‘Janji Tinggal Janji’.

“Ya pemilu dan sinetron itu harus dibedakan, kami sepakat. Cara membedakannya apa? Tanya ke Pak Jokowi soal sinetron ‘Ditunggu Janjimu Pak Jokowi’,” katanya.

Andre menyebut Jokowi banyak melontarkan janji sewaktu Pilpres 2014. Dia menagih janji-janji tersebut. Beda dengan Jokowi, Sandi disebut Andre tak banyak melontarkan janji sehingga menurut dia tak pantas Sandi seolah-olah dituduh sedang bersinetron.

Sebelumnya, Erick meminta Sandi membedakan pemilu dan sinetron saat menjawab perihal poster ‘Sandiaga Pulanglah’ yang terpampang saat Sandi berkampanye di Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Bagi Andre, tak ada sandiwara yang dilakukan Sandi.

“Kalau Bang Sandi nggak main sinetron. Mungkin Bang Erick Thohir belum gabung ya dulu di Pilpres 2014, sinetronnya judulnya itu ‘Kutunggu Janjimu Pak Jokowi. Jadi, Bang Sandi apa yang disinetroninnya? Coba? Kan Erick Thohir tahu selama ini janji Sandi selalu ditepati,” sebut Andre. 

“Sekarang tanyain dong ke Pak Jokowi, mana janji-janji Pak Jokowi. Pertama tidak berutang ke luar negeri ternyata utangnya banyak, tidak naikin tarif daftar listrik ternyata naikin. Tidak angkat Jaksa Agung dari parpol ternyata dari NasDem, tidak impor bahan kebutuhan pokok ternyata impor. Sinetron judulnya ‘Janji-janji Tinggal Janji’,” imbuh juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu.

Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia meminta agar pemilu tidak disamakan dengan sinetron yang penuh drama.

“Kita mesti bedain dong pemilu sama sinetron, sandiwara. Mesti kita bedain dong. Pemilu ini memilih pimpinan yang bisa memajukan bangsa Indonesia yang bisa membuat bangsa kita bersih dari korupsi, sejahtera, keadilan untuk semua, bukan yang sandiwara atau sinetron. Kalau itu di TV ajakita nonton,” kata Erick di Hotel Acacia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

Tinggalkan Komentar