Jakarta, PANRITA.News – Pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal menggelar program bedah rumah secara besar-besaran pada tahun 2026.
Sebanyak 400 ribu unit rumah tidak layak huni ditargetkan akan diperbaiki agar masyarakat dapat tinggal di hunian yang lebih layak.
Dalam rapat bersama Komisi V DPR, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) memaparkan usulan pagu anggaran kementeriannya untuk tahun 2026 sebesar Rp10,89 triliun. Dari total tersebut, Rp8,9 triliun atau 81% dialokasikan khusus untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Anggaran BSPS tahun depan naik signifikan. Dari Rp1,02 triliun untuk 45 ribu unit pada 2025, melonjak menjadi Rp8,9 triliun untuk 400 ribu unit rumah pada 2026. Ini peningkatan 773,5%,” kata Ara, Minggu (7/9/2025).
Program Strategis Lainnya
Selain bedah rumah, Kementerian PKP juga menyiapkan sejumlah program strategis lain, di antaranya:
- Pembangunan rumah susun: Rp375,32 miliar untuk 796 unit (21 tower).
- Rumah khusus: Rp249,43 miliar untuk 654 unit, termasuk penanganan pascabencana dan cadangan Panel RISHA.
- Bantuan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU): Rp29,08 miliar untuk 2.007 unit di kawasan pesisir, perkotaan, dan perdesaan.
- Penanganan permukiman kumuh & sanitasi: Rp155,85 miliar untuk 225 hektar di 15 lokasi serta 3.000 unit sanitasi.
- Dukungan manajemen: Rp981,90 miliar untuk gaji dan tunjangan pegawai, operasional satker, hingga evaluasi program.
Ara menegaskan, seluruh program tersebut selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Nota Keuangan RAPBN 2026. Fokus utama tetap pada pengurangan backlog perumahan yang saat ini masih mencapai sekitar 9,9 juta unit.
Realisasi 2025 dan Agenda Terdekat
Hingga 29 Agustus 2025, realisasi anggaran PKP telah mencapai Rp1,345 triliun atau 28,42%. Dalam waktu dekat, Kementerian PKP juga menyiapkan dua agenda penting, peluncuran 25 ribu rumah subsidi yang akan diresmikan Presiden pada Agustus ini, serta akad massal 50 ribu rumah subsidi yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.
Comment