160 Peserta Ikut Short Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula di UIN Alauddin Makassar

UIN Alauddin, PANRITA.News – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menjadi salah satu dari 19 Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Short Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) yang diselenggarakan Kemenag RI kerjasama LPDP.

SC PKDP ini dilaksankan di Hotel Four Points by Sheraton, Jalan Andi Jemma Kota Makassar selama enam hari, Senin – Sabtu (14-19/8/2023).

Sebagai pelaksana kegiatan ini, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Alauddin Makassar.

Acara ini dibuka langsung Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani secara serentak melalui aplikasi Zoom meeting, Selasa (15/8/2023) sore.

Secara nasional PKDP ini diikuti 2.500 Dosen pemula Perguruan Tinggi Keagamaan. Untuk UIN Alauddin Makassar mendapat kuota 160 peserta yang terbagi dalam 4 angkatan.

Para dosen yang mengikuti PKDP berasal dari STAIN Majene, IAI DDI Polman, IAI DD Wal Irsyad Polewali Mandar, STIT Al-Chaeriyah Mamuju, Sulawesi Barat,.

Kemudian STAI Al-Azhary Mamuju, STAI DDI Majene, UINAM, IAIN Palopo, IAIN Parepare, STAIN Majene, UIAD Sinjai, STAI Al-Amanah Jeneponto, STAI Al-Azhar Gowa, STAI Al-Gazali Bulukumba, STAI Al Gazali Soppeng.

Selanjutnya, STAI YAPNAS Jeneponto, STAI DDI Pangkajene, STAI Al-Ghazali Barru, STAI DDI Jeneponto, STAI DDI Mangkoso, STAI YAPIS Takalar, STAI DDI Pangkep.

Lalu, UIN Datokrama Palu, STAI Poso, STAI Al-Munawwaroh Tolitoli, STAI Syarif Muh Raha Muna, IAIN Kendari, IAIN Ambon, IAIN Ternate, STAI Said Maluku, IAIN Sultan Amai Gorontalo, IAIN Fattahul Muluk Papua, STAI YAMRA Merauke, IAIN Sorong.

Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan dosen profesional adalah yang konsisten mengejawantahkan 5 nilai budaya kerja Kemenag yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.

Lebih lanjut, Kang Dhani, sapaan akrab Ramdhani meminta PKDP dijadikan wahana memperkuat profesionalitas dosen PTK.

Pejabat kelahiran Garut itu menjelaskan integritas bermakna jujur terhadap segala hal yang termanifestasi dalam pikiran, lisan, dan perbuatan, profesional juga berarti bekerja sesuai dengan keahlian dan kompetensinya.

Selain itu, Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung itu menerangkan bahwa inovasi harus dipahami bahwa dosen harus mengkreasi hal-hal baru, tidak puas terhadap apa yang dihasilkan di masa lalu.

“Orang terpelajar adalah orang yang menatap masa lalu, tetapi orang yang belajar adalah orang yang menatap masa depan,” tegas Kang Dhani.

Kemudian di hadapan ribuan dosen pemula, Ramdhani menambahkan inovasi juga berarti memberi solusi dan menemukan cara terbaik, mengisi ruang kosong atas problem-problem pendidikan dan pembelajaran.

Adapun tentang makna tanggung jawab, Ramdhani menguraikannya dengan “6C”, yaitu care (peduli), compassionate (kasihsayang), communication (komunikasi), courage (berani), collaboration (kolaborasi), dan competent (mampu).

“Dosen yang bertanggung jawab adalah dosen yang peduli terhadap kondisi mahasiswa, memiliki kelembutan hati dalam pembelajaran, memiliki skill komunikasi yang baik, berkreasi dan berinovasi, siap berkolaborasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni”, terang Kang Dhani.

Sedangkan keteladanan berarti menjadi contoh bagi yang lain. “1.000 retorika tidak bermakna dibanding satu perbuatan yang bermanfaat,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar