Optimalisasi Bisnis, Workshop P2B PTKIN Se-Indonesia di UIN Alauddin Hasilkan 7 Solusi Terbaik

UIN Alauddin, PANRITA.News – Workshop Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia yang diselenggarakan di UIN Alauddin Makassar telah berhasil menghasilkan tujuh poin penting untuk pengembangan P2B.

Workshop yang berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu hingga Senin (15-17/7/2023), di Sultan Alauddin Hotel and Convention, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, berhasil mencapai hasil-hasil diskusi yang bernilai.

Kepala P2B UIN Alauddin Makassar, Andi Achru, dengan penuh semangat menyampaikan hasil-hasil diskusi yang berhasil dicapai dalam workshop ini.

Pertama, hasil workshop menekankan perlunya petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Menteri Agama (PMA) 31 Tahun 2021. Petunjuk teknis ini diharapkan memberikan arahan yang lebih rinci guna memastikan keselarasan dan efisiensi dalam mengelola P2B di masing-masing PTKIN.

Selanjutnya, workshop menggarisbawahi pentingnya Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa oleh P2B. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh P2B.

Poin lainnya yang disoroti oleh Andi Achru adalah pembentukan Asosiasi Pusat Pengembangan Bisnis Indonesia (ASPII). Diharapkan, ASPII akan menjadi wadah bagi para P2B dalam berbagi pengalaman, berkoordinasi, dan berkolaborasi dalam pengembangan bisnis.

Workshop juga menyoroti pentingnya P2B untuk Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Langkah ini akan memastikan bahwa usaha yang dijalankan oleh P2B beroperasi secara legal dan sah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Forum P2B se-Indonesia juga mendorong adanya pembukaan Rekening Kelolaan untuk Fleksibilitas Anggaran BLU. Langkah ini diharapkan memberikan fleksibilitas dalam penggunaan anggaran dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dana.

Peserta workshop sepakat tentang pentingnya optimalisasi tugas dan fungsi P2B sesuai dengan ketentuan dalam PMA 31 Tahun 2021. Tujuan dari hal ini adalah untuk memastikan bahwa P2B beroperasi secara efektif dan memberikan kontribusi maksimal dalam pengembangan PTKIN.

Terakhir, workshop ini menekankan pentingnya P2B untuk memiliki struktur organisasi yang lengkap, termasuk keberadaan Sekretaris dan Manajer. Dengan adanya struktur yang terorganisir dengan baik, diharapkan pengelolaan P2B dapat berjalan lebih terstruktur dan efisien.

Tinggalkan Komentar