4 Karakteristik yang Bisa Dirasakan Saat Menyeduh Kopi

4 karakter yang bisa dirasakan saat menyeduh kopi

4 karakter yang bisa dirasakan saat menyeduh kopi

PANRITA.News – Masalah dalam sepatah kalimat di bawah ini adalah, tidak setiap menyeduh kopi memiliki rasa yang sama. Kopi yang kamu beli atau buat belum tentu sama rasanya dengan kopi buatan orang lain.

“You can’t buy happiness, but you can buy coffee. And that’s pretty close”

Bisa dibilang menyeduh kopi adalah seni. Proses ini bukan sekedar mencampur air panas dengan bubuk kopi, melainkan bisa dilakukan dengan cara tertentu sehingga rasa kopi yang dihasilkan lebih enak.

Ada beberapa cara yang biasa dilakukan orang saat membuat kopi. Yang paling sederhana adalah kopi tubruk, yaitu bubuk kopi yang diseduh langsung dengan air panas. Cara lain yang biasa ditemukan di kafe atau kedai kopi adalah pour over, baik dengan chemex maupun flat bottom drip, dan french press. Masing-masing cara akan menghasilkan rasa yang unik.

Lalu apa yang kita cari dari secangkir kopi?. Menurut Mirza Luqman, Senior Learning Manager di Starbucks yang sudah berpengalaman 15 tahun menjadi barista, ada 4 karakteristik yang bisa dirasakan saat menyeduh kopi. Apa sajakah itu?

  1. Aroma

Ya, aroma adalah wangi yang keluar dari kopi. Biasanya biji atau bubuk kopi segar memiliki bau yang harum. Dengan penyeduhan yang benar, wangi itu akan bertahan dan tertangkap hidung kita. Cobalah menciumnya, dan rasakan bau bukan kopi apa yang kamu dapatkan? Bila kamu mencium aroma bunga-bungaan (flowery), buah-buahan (fruity), kacang-kacangan, atau wangi rempah, maka kemungkinan rasa kopi itu juga memiliki unsur-unsur tersebut.

Bagi sebagian orang, keharuman kopi bisa dianggap sama saja. Namun wangi-wangi khusus ini akan semakin mudah dikenali bila seseorang sering menyeduh dan mencium baunya, serta mengenali aroma buah, bunga, atau rempah.

  1. Body

Yang dimaksud body adalah rasa berat atau ringan –bisa juga disebut ketebalan– saat kopi dirasakan di mulut. Bagaimana menggambarkannya? Bayangkan minum susu. Kamu tentu merasakan sesuatu yang berat dan tebal di mulut. Bandingkan dengan minum air segar. Rasanya lebih ringan dan bersih kan? Begitu juga dengan body kopi. Ada yang terasa tebal, ada yang halus dan “clean.”

  1. Acidity atau keasaman

Keasaman seringkali disebut sebagai salah satu rasa. Namun di dunia kopi, keasaman akan terasa di samping dan ujung lidah saat minum kopi. Seperti rasa yang membuat kita ingin meneteskan air liur karena membayangkan sesuatu yang asam.

Kopi dengan keasaman tinggi biasanya dideskripsikan sebagai kopi yang ringan, tangy (berasa tajam), dengan rasa akhir clean. Sedangkan kopi dengan keasaman rendah akan terasa lembut di mulut.

Coba rasakan kopi dengan mengulumnya di mulut. Apakah rasanya mengingatkan pada jus jeruk (tangy) atau seperti rasa susu (lembut)?

  1. Flavor atau rasa

Flavor bisa jadi salah satu hal yang paling menantang dalam merasakan kopi. Pasalnya, kopi seringkali memiliki rasa yang kompleks. Perlu lidah yang cerdas untuk mengidentifikasi rasa apa saja yang dimiliki secangkir kopi.

Karena variasi rasa kopi sangat luas, satu kopi dengan lainnya rasanya pasti berbeda. Bahkan yang satu panenan saja bisa berbeda tergantung cara membuatnya dan faktor lainnya.

Namun umumnya kopi memiliki rasa-rasa seperti citrus, kokoa, rempah, berry, kacang-kacangan –untuk menyebut sebagian– atau paduan di antaranya. Flavor yang beraneka ragam ini juga akan terasa di titik-titik berbeda di mulut kita.

Sekarang pertanyaannya, bagaimana caranya menampilkan rasa, body, dan keasaman yang pas dengan selera kita? Jawabannya adalah pada cara menyeduhnya. Semakin lama kopi bersentuhan dengan air panas, dan semakin halus butiran kopi, maka ekstraksi yang terjadi akan makin banyak.

Namun terlalu banyak ekstraksi tidak selalu baik, karena ada bagian-bagian yang tidak diinginkan dari kopi ikut mempengaruhi rasa di cangkir kita.

Akhirnya selamat menikmati Kopi.

Tinggalkan Komentar