Sulsel Expor 60.000 Ton Jagung, Menteri Pertanian Puji SYL

Makassar, PANRITA.News – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, melepas ekspor Sulsel sebesar 60.000 ton jagung ke Filipina, melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Jum’at (9/3). Gubernur dan Mentan melepas pengiriman jagung pengapalan pertama dengan jumlah 6.700 ton dari total volume sebesar 60.000 ton, dengan nilai Rp 210 miliar.

Gubernur SYL mengatakan, ekspor ini sebagai bukti bahwa Sulsel tidak membutuhkan impor untuk komoditi-komoditi pertanian yang dimiliki Provinsi Sulsel. Justru Sulsel yang melakukan ekspor ke negara lain. Sulsel sendiri sudah mengekspor ke 56 negara dengan 85 jenis komoditi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Sulsel diatas nasional dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia. Selama delapan tahun terakhir, berada diatas tujuh persen.
Atas keberhasilan tersebut, Mentan Amran Sulaiman memuji SYL, sebagai pemimpin yang dapat menyelesaikan persoalan di Indonesia.

“Andai kata seluruh gubernur meletakkan 7,3 persen sebagai pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka kemiskinan di Indonesia sudah selesai,” kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia lima persen, jika diangkat ke angka enam persen, hasilnya akan luar biasa.

“Gubernur Sulsel sebagai kakak, lanjutkan perjuangan, Komandan (sapaan SYL) yang saya ketahui tidak pernah berhenti, lanjutkan perjuangan. Negara masih membutuhkan Pak Syahrul,” sebut Amran.

Sementara, untuk ekspor jagung yang dilakukan saat ini, merupakan sejarah baru bagi Indonesia. Dulu Indonesia mengimpor sebanyak 3,6 juta ton, tahun ini Indonesia justru melakukan ekpor. Indonesia mengekspor ke enam negara.

“Sulsel ekspor 60.000 ton, Sulsel luar biasa Pak Gubernur,” ucapnya.

Sulsel juga akan menjadi pengembangan rempah-rempah di Indonesia. Dibawah kepemimpinan SYL selama sepuluh tahun, Sulsel telah meraih penghargaan sebanyak 242 penghargaan nasional dan internasional meraih laporan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian dan surplus produksi, pada produksi pangan dan pertanian.

Untuk itu, Amran menilai SYL yang sudah akan mengakiri masa jabatannya sebagai gubernur kurang dari satu bulan, perlu tetap memberikan kontribusinya. Bahkan dalam skala lebih besar, skala nasional.

“Tahun 1945 ada Bung Karno, mengguncang dunia. Ada sosok Bung Karno. Penduduk waktu itu 66 juta,  sekarang 260 juta. Harus ada Bung Karno-Bung Karno baru lahir, seperti Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Komentar