Waspada, Inilah Daerah Rawan Gempa di Indonesia

Jakarta, PANRITA.News - Indonesia adalah negara yang rawan gempa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan hanya Kalimantan yang relatif aman dari gempa."Ini perlu saya sampaikan, karena memang Indonesia rawan gempa hampir seluruh wilayah, kecuali Kalbar, Kalsel, Kalteng tidak rawan gempa, lainnya rawan gempa, mulai dari ancaman pertemuan lempeng tektonik atau subduksi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).Sutopo lalu menjelaskan pergeseran lempeng di berbagai wilayah di Indonesia. Pergeseran lempeng paling jauh ada di wilayah timur Indonesia."Di barat pantai Sumatera bergeraknya 5-6 cm per tahun. Di selatan, Jawa-Bali-Nusa Tenggara sampai Halmahera 7 cm per tahun. Di utara, Papua-Maluku-Sulawesi bergerak 12 cm per tahun. Jadi gempa hal yang pasti terjadi," ujar Sutopo.Dengan banyaknya potensi, sayangnya, mitigasi gempa di Indonesia masih minim. Indonesia bagian timur menjadi wilayah yang paling minim fasilitas mitigasi gempa."Indonesia bagian timur yang paling rawan gempa dan tsunami tapi penelitian gempa di timur, untuk infrastrukturnya, sirene sensograf masih sangat terbatas, itu yang menyebabkan ketika gempa korban masih banyak di wilayah tersebut," ujar Sutopo.

Jakarta, PANRITA.News – Indonesia adalah negara yang rawan gempa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan hanya Kalimantan yang relatif aman dari gempa.

“Ini perlu saya sampaikan, karena memang Indonesia rawan gempa hampir seluruh wilayah, kecuali Kalbar, Kalsel, Kalteng tidak rawan gempa, lainnya rawan gempa, mulai dari ancaman pertemuan lempeng tektonik atau subduksi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).

Sutopo lalu menjelaskan pergeseran lempeng di berbagai wilayah di Indonesia. Pergeseran lempeng paling jauh ada di wilayah timur Indonesia.

“Di barat pantai Sumatera bergeraknya 5-6 cm per tahun. Di selatan, Jawa-Bali-Nusa Tenggara sampai Halmahera 7 cm per tahun. Di utara, Papua-Maluku-Sulawesi bergerak 12 cm per tahun. Jadi gempa hal yang pasti terjadi,” ujar Sutopo.

Dengan banyaknya potensi, sayangnya, mitigasi gempa di Indonesia masih minim. Indonesia bagian timur menjadi wilayah yang paling minim fasilitas mitigasi gempa.

“Indonesia bagian timur yang paling rawan gempa dan tsunami tapi penelitian gempa di timur, untuk infrastrukturnya, sirene sensograf masih sangat terbatas, itu yang menyebabkan ketika gempa korban masih banyak di wilayah tersebut,” ujar Sutopo.

Tinggalkan Komentar