Makassar, PANRITA.News – Telah berlalu sepekan. Bagi yang memulai 1 Ramadan pada penanggalan 11 Maret 2024. Sementara bagi yang memulai puasa pada 12 Maret 2024, sekarang sementara mencapai hari ketujuh. Apapun itu permulaannya, tetap saja yang dijalani keduanya adalah Ramadan, dan dipercayai bahwa yang menjalaninya akan berbonus pengampunan dari Allah.
Teks hadis menggunakan kata shaama, dan di hadis yang lain digunakan kata qaama. Maka, menjalani puasa sesuai dengan diksi yang digunakan hadis adalah dengan puasa dan mendirikan salat. Selain soal puasa, kecintaan dan kegembiraan masyarakat muslim Indoneia diekspresikan dalam bentuk tarwih berjamaah.
Sekalipun ada yang menyatakan bahwa salat tarwih adalah merupakan sunnah sahabat (Jalaluddin Rakhmat, 2015) tetap saja ini dipilih oleh muslim Indonesia menjadi bagian dalam menghidupkan malam-malam sepanjang Ramadan. Salat tawrih dilaksanakan berjamaah.
10 hari terakhir, masjid-masjid menyediakan program iktikaf. Kemudian tarih diteruskan dengan salat lail dan diakhiri dengan sahur bersama. Bahkan dalam salat lain tadi, dihabiskan bacaan 1 juz setiap malam.
Paling pertama, buka puasa. Masjid menyediakan buka puasa bersama. Setiap keluarga di lingkungan masjid mengantarkan kue yang kemudian disebut takjil untuk berbuka puasa. Di masjid besar, seperti Al Markaz Al Islami Jendral Muhammad Yusuf (Makassar), makan besar setiap malam. Disediakan oleh keluarga penguasa maupun penguasa. Memberi makan dalam jumlah ratusan ataupun ribuan.
Masjid Pertamina di Kota Sorong, setelah salat maghrib ditunaikan diteruskan dengan makan malam ala prasmanan. Bukan oleh perusahaan Pertamina, dimana lokasi masjid berada. Pegawai Pertamina Sorong, begitu pula “alumni” yang pernah bekerja di Pertamina Sorong secara bergiliran setiap malam memberi makan makan, termasuk sebelum itu adalah berbuka puasa. Bukan dengan makanan kotak, melihat bahwa masjid dengan saf tak lebih sepuluh baris dengan jamaah hanya puluhan maksimal seratus, sehingga cara yang dipilih adalah prasmanan. Selain menyajikan hidangan yang sampai 3atau empat lauk, juga ada peluang untuk menambah porsi.
Menyumbang untuk berbuka puasa dan juga makan malam dimaknai sebagai cara untuk menggapai berkah dan pahala Ramadan. Bagi komunitas dipilih jalan selain masjid dengan bukber on the road. Sekaligus ini sebagai ngabuburit, menunggu waktu berbuka puasa (Vebriyanti & Subakti 2023).
Hidangan buka puasa yang disajikan dalam bentuk kotak dibagikan dari pinggir jalan raya, dan diberikan kepada siapa saja yang melewati jalan. Termasuk bagi pengendara mobil mewah. Distribusi seperti ini menjadi pilihan. Dimana ketika adzan magrib berkumdang, sang pengendara masih berada di atas kendaraan. Saat itu, jangan sampai tidak punya persiapan untuk berbuka puasa.
Begitu pula di area perumahan atau pemukiman. Buka puasa juga dilaksanakan Salam, (Nusantoro, Ayuninggati, Devana, & Candra, 2021). Termasuk di panti asuhan, atau rumah yatim (Listyowati, Saprudin, Dewi, Napitupulu, Marpaung, & Hartawan, 2023). Begitu pula dengan berbuka puasa yang dirangkaian dengan bakti social (Supardi, Lubis, Zaharafatimah, & Nasution, 2023).
Dalam bahasa Bugis disebut dengan kata mappabuka (menjamu makan untuk berbuka puasa). Keluarga-keluarga tertentu baik dalam skala organisasi seperti ICMI atau KAHMI melaksanakan buka puasa bersama. Jika di kampung menggunakan entitas keluarga, sementara di kampus juga dilaksanakan dengan menggunakan entitas program studi, atau fakultas. Tetap saja ini dalam konteks memberi makan sebagai wujud kesyukuran datangnya bulan Ramadan. Adapun memberi makan kepada sesame, menjadi jalan mendapatkan pahala.
Di masjid kabupaten Pinrang, dan juga di Maros, keduanya di Provinsi Sulawesi Selatan. Hantaran kue atau kudapan tidak saja untuk keperluan berbuka puasa. Tetapi juga ada hantaran kue untuk disantap bersama usai salat tarwih. Dimana jamaah masjid tetap menyempatkan duduk di masjid. Bertukar cerita, dan juga saling menyapa. Maka, selama itu mereka menikmati hidangan yang disiapkan bersama secara bergiliran. Jika di Camba (Maros), dalam kaitan dengan perayaan malam-malam tertentu. Adapun di Pinrang dilaksanakan setiap malam sepanjang Ramadan.
Memberi makan ini, juga dilaksanakan ketika sahur. Masjid-masjid menyediakan makan malam dalam waktu sahur. Sementara komunitas, selain bukber on the road, juga dengan sahur on the road. Mereka membagikan makanan kepada pengayuh becak, pengemudi ojek online, dan juga bagi manusia gerobak yang biasanya dapat ditemukan di Jakarta.
Kemuliaan Ramadan, salah satunya dimaknai dengan memberi makan. Termasuk kesempatan untuk berbagi kepada sesama. Masa-masa berbuka puasa, ataupun sahur menjadi peluang untuk bertemu dan juga berbagi. Sehingga dengan ini, kemuliaan bulan suci dijalani dengan senantiasa mengharapkan pahala yang berlipat.
*Ismail Suardi Wekke, Wakil Ketua Umum MPP Pemuda ICMI.
Tinggalkan Komentar