Bontang, PANRITA.News – Dinas kesehatan (dinkes) Kota Bontang mulai menyusun simulasi pembayaran insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang belum terbayar sejak Januari 2021.
Staf perencanaan program dinkes Rahmawaty Asmaya menjelaskan, jumlah total Nakes yang diusulkan untuk tahun 2021 sebanyak 300 orang, dengan 3 simuasi penganggaran.
“ada 3 simulasi perhitungan penganggaran untuk insentif Nakes, apakah pemerintah daerah akan membayar 100, 75, dan 50 persen akan disesuaikan kemampuan keuangan daerah,” jelas Rahmawaty.
Untuk Simulai penganggaran 100 persen sebesar Rp. 25.740.000, simulasi 75 persen : Rp.19.305.000 sementara 50 persen : Rp. 12.870.000.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Bahauddin, usulan anggaran itu meliputi Insentif Nakes yang bekerja pada fasilitas kesehatan pemerintah daerah saja.
“Dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi, perawat dan bidan, serta tenaga medis lainnya, yang bekerja di faskes daerah,” jelas bahauddin.
Menanggapi itu, Surya Wijaya yang hadir mewakili Tenaga medis berharap, usulan penganggaran insentif Nakes agar dibayarkan pada simulasi 100 persen.
“Kami berharap, pengusulan anggaran insentif nakes dibayarkan pada simulasi 100 persen,” harap Rezky.
“sekarang yang kami rawat bukan saja dari masyarakat Bontang, tapi saat ini Rekan kerja teman nakes yang kami rawat, bahkan ada yang saat ini dalam kondisi hamil pak,” lanjut Rezky.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bontang Rustam menegaskan, agar pemerintah agar tidak menunda membayar tunggakan Nakes tahun 2021.
“mewakili rekan rekan komisi II, berharap pemerintah tidak lagi menunda dan membayar tunggakan dengan opsi simulasi 100 persen,” ujar Rustam
“kita optimis dulu, walaupun simulasi memberikan 3 opsi penganggaran dengan alasan kemampuan keuangan daerah, kita optimis pemerintah 100 persen,” pungkas Rustam.
Dalam rapat kerja itu diketahui, Penganggaran insentif Nakes tidak masuk dalam recofusing yang memotong hanya 8 % dari Dana Alokas Umum, sementara Anggaran yang diusulkan dan di butuhkan tidak mencukupi.
Tinggalkan Komentar