Adies Kadir: Satu Nyawa Jemaah Haji Sangat Berharga, Petugas Harus Profesional

Adies Kadir: Satu Nyawa Jemaah Haji Sangat Berharga, Petugas Harus Profesional

Wakil Ketua DPR RI / Anggota Timwas Haji DPR RI, Adies Kadir.

Jakarta, PANRITA.News – Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Adies Kadir, menekankan pentingnya pelatihan yang matang dan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas bagi seluruh petugas haji Indonesia.

Ia menilai, profesionalitas dan kesiapan petugas sangat krusial demi kelancaran dan kenyamanan jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Politikus Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI ini menyoroti masih adanya petugas yang belum pernah berhaji atau bahkan umrah, namun tetap diberangkatkan untuk mendampingi jemaah.

“Masih ada yang belum pernah umrah, belum tahu medan, tapi sudah diberangkatkan. Seharusnya, ada pelatihan yang serius dan standar yang jelas agar mereka tahu apa yang harus dilakukan,” tegas Adies Kadir di Mina, Makkah, Sabtu (7/6/2025).

Ia mengingatkan bahwa tugas petugas haji bukan untuk menunaikan ibadah pribadi, melainkan sepenuhnya mendampingi jemaah. Oleh karena itu, niat dan mentalitas mereka harus dipersiapkan sejak awal.

BACA JUGA:  Puncak Ibadah Haji, Puan Ingatkan Penyelenggara Beri Layanan Terbaik Bagi Jemaah

“Jangan salah niat. Kalau Anda ditugaskan sebagai pendamping, maka fokusnya adalah melayani jemaah, bukan berhaji sendiri,” tambahnya.

Adies Kadir pun mendesak Kementerian Agama dan pihak terkait untuk mulai menyiapkan pelatihan teknis dan mental bagi calon petugas sejak dini. Menurutnya, masih ada cukup waktu sebelum musim haji berikutnya untuk memperbaiki sistem dan memastikan para petugas benar-benar siap.

Ia menyoroti pentingnya empati dan kepedulian terhadap jemaah. Adies mengingatkan, keselamatan dan kenyamanan mereka bukan hal sepele yang bisa diabaikan.

“Jangan pernah ada yang bilang ‘jemaah bisa jalan sendiri’. Ini bukan sekadar soal niat. Haji itu ibadah fisik dan mental, butuh kesiapan penuh dari semua pihak, termasuk petugas,” ucapnya dengan nada tegas.

BACA JUGA:  DPR: Pertambangan di Raja Ampat Harus Dikaji Ulang, Jangan Ganggu Pariwisata dan Warga

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa setiap nyawa jemaah adalah berharga. Menurutnya, tidak semestinya ada anggapan bahwa kematian beberapa jemaah hanyalah statistik belaka.

“Jangan remehkan dengan bilang ‘dari 221 ribu jemaah, yang meninggal hanya sekian’. Satu nyawa pun sangat berarti. Itu rakyat Indonesia yang berjuang sampai ke sini,” ujar Adies Kadir.

Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa para jemaah datang ke Tanah Suci dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Negara, kata Adies, berkewajiban memberikan layanan terbaik dan perlindungan maksimal.

“Mereka datang dengan semangat ibadah, ini bagian dari jihad mereka. Tugas kita adalah memastikan ibadah mereka berlangsung dengan aman, nyaman, dan bermartabat. Haji tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. Itu komitmen kami,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar