Jakarta, PANRITA.News – Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Kawendra Lukistian, mengingatkan pentingnya kesiapan total dari maskapai penerbangan, terutama BUMN seperti Garuda Indonesia, dalam memberikan pelayanan prima kepada jemaah haji Indonesia, baik saat berangkat maupun pulang nanti.
Sebagai anggota Komisi VI dari Fraksi Gerindra, Kawendra menyebut bahwa transportasi adalah salah satu kunci utama demi kelancaran dan kenyamanan ibadah haji.
Ia meminta seluruh maskapai yang terlibat, termasuk Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudi Airlines, untuk menjaga kualitas layanan jemaah haji secara konsisten.
“Kami ingin memastikan, terutama kepada Garuda Indonesia sebagai mitra kami di Komisi VI, bahwa pelayanan terbaik harus diberikan. Jemaah haji adalah tamu Allah, jadi harus dilayani dengan sebaik mungkin agar ibadah mereka bisa berlangsung tenang dan khusyuk,” ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (31/5/2025), jelang keberangkatan Timwas Haji DPR Gelombang II Tahap II.
Dalam rapat sebelumnya dengan Garuda Indonesia, DPR menyoroti sejumlah aspek penting: ketepatan jadwal, kenyamanan kursi, kualitas makanan di pesawat, serta penanganan bagasi.
Kawendra juga menekankan pentingnya sikap ramah dan penuh empati dari awak kabin dan kru darat, terutama karena mayoritas jemaah haji adalah lanjut usia.
“Sejauh ini, alhamdulillah semua berjalan tepat waktu. Ini harus dipertahankan, karena konsistensi adalah kunci agar jemaah tidak kecewa,” tegasnya.
Layanan Transportasi Jemaah Haji 2025: 3 Maskapai Siap Terbangkan Jemaah
Tahun ini, tiga maskapai besar—Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air, resmi ditunjuk untuk melayani jemaah haji Indonesia. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa seluruh sarana transportasi sudah siap tempur.
Garuda Indonesia mengerahkan 13 pesawat yang akan melayani embarkasi dari Aceh, Medan, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, hingga sebagian Jakarta-Pondok Gede. Total ada 104.172 jemaah dan petugas yang akan mereka angkut dalam 287 kelompok terbang.
Sementara itu, Saudi Airlines akan menggunakan 16 armada untuk mengangkut 102.182 jemaah haji dari Batam, Palembang, Jakarta-Bekasi, Kertajati, Surabaya, dan sebagian Pondok Gede. Lion Air juga ikut ambil bagian dengan 6 pesawat untuk melayani 11.762 jemaah dari Padang dan Banjarmasin.
Kesiapan juga terlihat di 14 bandara embarkasi dan debarkasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Transportasi Darat di Arab Saudi: Aman dan Terkendali
Bukan cuma udara, transportasi darat di Arab Saudi juga jadi perhatian. Kementerian Agama telah menyiapkan tiga jenis layanan utama:
- Antarkota: Rute Madinah – Makkah – Jeddah dan sebaliknya.
- Bus Shalawat: Antar-jemput dari hotel ke Masjidil Haram, beroperasi dalam dua fase sebelum dan sesudah puncak haji.
- Transportasi Armuzna: Melayani jemaah selama fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kawendra menegaskan bahwa pengawasan dari DPR tidak berhenti di titik keberangkatan saja, tapi akan terus berlanjut hingga jemaah kembali ke rumah masing-masing.
“Transportasi adalah awal dan akhir dari perjalanan spiritual mereka. Jadi pelayanan maksimal wajib diberikan dari berangkat sampai pulang ke Tanah Air,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar