Ahmad Doli Bicara “Insan Cita 2045” di Penutupan LK III HMI Badko Sulsel

Ahmad Doli Bicara “Insan Cita 2045” di Penutupan LK III HMI Badko Sulsel

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, tampil sebagai pembicara utama dalam Stadium General penutupan LK III HMI Badko Sulsel, yang digelar di Sultan Alauddin Hotel & Convention, Jumat, 30 Mei 2025.

Makassar, PANRITA.News – Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, tampil sebagai pembicara utama dalam Stadium General penutupan Advance Training (LK III) HMI Badko Sulsel, yang digelar di Sultan Alauddin Hotel & Convention, Jumat, 30 Mei 2025.

Mengangkat tema “Insan Cita 2045”, Ahmad Doli mengulas visi masa depan Indonesia menyongsong 100 tahun kemerdekaan. Ia menegaskan bahwa cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045 harus dibangun di atas fondasi kuat nilai-nilai Pancasila.

“Untuk menuju Indonesia Emas, perencanaan matang dan penguatan ideologi bangsa sangat penting. Pancasila bukan sekadar simbol, tapi pedoman hidup yang mesti dijaga agar bangsa ini mampu membangun peradaban unggul,” ujar Doli.

Melihat realitas hari ini, Ahmad Doli menyoroti masih lemahnya pengamalan Pancasila di kalangan muda. Padahal, menurutnya, Pancasila merupakan hasil sintesis luar biasa dari berbagai ideologi dunia yang telah diramu para pendiri bangsa menjadi jalan tengah yang khas Indonesia.

“Indonesia punya kekuatan historis dalam meramu perbedaan menjadi persatuan. Itu modal besar untuk melompat ke masa depan dan membangun peradaban global yang lebih bermakna,” tegasnya.

Tak hanya itu, Ahmad Doli juga menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila sejatinya sejalan dengan ajaran Islam, yang menjadi basis gerakan HMI sejak awal berdirinya.

“Nilai-nilai Islam yang terkandung dalam Pancasila menjadi identitas dan kekuatan utama HMI. Yang membuat HMI tetap eksis hingga kini adalah karena solidnya ikatan kekeluargaan, atau affinity connection, yang berpijak pada nilai-nilai keislaman,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar