Ifati, Bayi Rusa Hasil Konservasi Integrated Terminal Makassar

Ifati, Bayi Rusa Hasil Konservasi Integrated Terminal Makassar

Ifati, Bayi Rusa Hasil Konservasi Integrated Terminal Makassar

Makassar, PANRITA.News – Setelah pada 2019 lalu PT Pertamina (Persero) dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) bekerjasama untuk melestarikan Rusa Timor di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, di Bulan Juli ini (28/07) Rusa Timor yang dikembangbiakkan tersebut berhasil melahirkan 1 ekor anak rusa. Ifati lahir dalam keadaan tanpa cacat pada tanggal 27 Juli 2020 di Kandang dr Romo. Indukan yang berbahagia adalah Pejantan yang dilestarikan bernama Minggu, dan Betina bersama Sitti.

Program pengembangbiakkan Rusa Timor ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan terutama dalam upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) VII, Laode Syarifuddin Mursali, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan populasi Rusa Timor yang sudah mulai berkurang. “Selain itu, Pertamina juga ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian kawasan hutan dan satwa yang hidup di dalamnya,” jelasnya.

Kerjasama Pertamina dan BKSDA Sulawesi Selatan berlangsung sejak tahun 2019. Menggandeng Kelompok Mammetang yang beranggotakan 25 orang, Pertamina dan BKSDA Sulsel mengembangbiakkan Rusa Timor (Rusa Timorensis) dengan konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi dan berkelanjutan di Desa Cakura Kecakatan Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar.

Konsep penangkaran rusa rakyat terintegrasi ini, lanjut Laode, tidak hanya berfokus pada perlindungan ekosistem bagi satwa dan hutan saja. “Konsep ini membawa masyarakat untuk lebih aktif sebagai pelaku konservasi sehingga bisa berdampak pada kebiasaan masyarakat kearah yang lebih baik,” lanjutnya.

Bantuan Pertamina yang telah diserahkan ke BKSDA Sulsel berupa pembangunan 5 unit kandang penangkaran rusa, pengadaan indukan rusa sebanyak 14 ekor yang terdiri dari 7 jantan dan 7 betina, serta pakan alami rusa berupa rumput gajah seluas 50 m².

Laode juga mengajak stakeholder lain untuk meningkatkan program-program yang menyasar kelestarian dan keanekaragaman hayati agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga. “Semoga program ini bisa terus berlanjut sehingga populasi Rusa Timor bisa terus bertambah,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar