Ketua KKL Minta Mahasiswa Luwu Raya Tidak Mudik Jelang Lebaran

Ketua Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya, Buhari Kahar Muzakkar.

Ketua Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya, Buhari Kahar Muzakkar.

Makassar, PANRITA.News – Ketua Kerukunan Keluarga Luwu (KKL) Raya, Buhari Kahar Muzakkar meminta seluruh mahasiswa yang masih berada di Makassar dan di Sulawesi agar tidak pulang kampung jelang lebaran Idul Fitri 1441 hijriah.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti Diskusi Online yang digelar IPMIL Raya Unhas, Sabtu (9/5/2020) kemarin.

Menurutnya, kondisi saat ini cukup memprihatinkan karena banyak orang yang kelihatan sehat saat masih di tempat tinggalnya semula tetapi begitu tiba di kampung bersama keluarganya barulah penyakit itu muncul dan itu akan menulari juga keluarganya.

Apalagi sudah ada beberapa kasus yang terjadi di Luwu raya, baik di Palopo, Luwu, Luwu utara dan Luwu Timur.

“Kondisi seperti sekarang ini, dimana wabah virus corona yang cukup berbahaya ini belum redah,” katanya.

“Olehnya itu saya minta kepada adik-adik mahasiswa asal Luwu raya yang masih berada di Makassar atau di daerah lain yang sudah jadi episentrum wabah corona, kiranya tidak balik kampung atau tidak mudik lebaran dulu tahun ini bersama keluarga untuk menyetop penyebaran wabah khususnya di Luwu raya,” ucapnya.

Menurut BKM, walaupun dengan berat rasanya tidak lebaran bersama orang tua kali ini, tapi itu demi kebaikan.

Untuk itu, bagi mahasiswa Wija To Luwu yang tidak mudik bakal mendapat bantuan oleh KKL Raya.

“Bersama KKL Raya melalui program Luwu Raya Peduli sedang mendata mahasiswa asal Luwu raya yang masih berada di Makassar untuk nantinya akan disalurkan bantuan untuk santapan lebaran di Asrama atau di pondokan,” jelas BKM.

Ia juga meminta pemerintah daerah se-Luwu Raya agar mengawasi mahasiswa yang ingin pulang kampung dari berbagai daerah.

“Kita juga penting untuk mengingatkan kepada Pemda se Luwu raya, bahwa menjelang atau sesudah Lebaran idul fitri nanti, bagi siapapun yang mudik atau lebaran di kampung asalnya kiranya pemda dengan tegas memperlakukan karantina yang benar bagi mereka yang baru datang, biarkan tinggal menyendiri di rumah kosong selama 14 hari, itu yang lebih efektif,” tegasnya.

Sekadar diketahui, diskusi online yang bertajuk “Pro Kontra Larangan Mudik dan Sistem Penangan Covid-19 di Indonesia” mengahdirkan Adnan Nasution, S.Sos, M.Si (Dosen Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial Unhas) dan Moh Reformasi Bangun Anas (Wakil Presiden BEM Unhas periode 2019-2020) selaku narasumber.

Tinggalkan Komentar