Beda Pilihan di Pemilu, Arif Saleh: Mari Tetap Jalin Silaturahmi

Wajo, PANRITA.News – Calon anggota DPRD Wajo Dapil I Kecamatan Tempe, M.Arif Saleh, memang punya ketulusan pulang kampung untuk mengabdi. Kader Partai Nasdem nomor urut 7 ini, mengajak semua elemen masyarakat, serta kontestan agar momentum Pemilu 2019 menjadi pesta demokrasi bersama.

Alumnus As’adiyah ini, menaruh harapan besar, agar Pemilu 2019 tidak dijadikan ruang untuk saling menebar kebencian, apalagi sampai merusak hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Menurut dia, apapun pilihan politik kita, maka silaturahmi harus tetap terjalin. Bukan justru melebarkan perbedaan, apalagi sampai bermusuhan atau saling ‘bombe’. Baginya, adu gagasan dan kreativitas mesti ditonjolkan.

“Kita harus bersepakat untuk menerima dan menghargai setiap perbedaan. Apapun pilihanta’, silaturahmi harus tetap terjalin,” kata Arif Saleh, Rabu (31/10/2018).

Menurut Arif, warga harus dibebaskan atau berani menentukan pilihannya sendiri sesuai hati nurani. Bukan dengan cara dipaksa, diintimidasi, atau hak suaranya dibeli melalui pendekatan politik uang.

“Ini tanggung jawab kita bersama menghadirkan pemilu yang berkualitas dan bermartabat. Penyelenggara, kontestan, serta elemen masyarakat mesti berperan aktif mencegah praktek politik uang, maupun prilaku saling menjelekkan,” harap Arif Saleh yang juga eks pengurus pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (Hipermawa).

Selain itu, elemen masyarakat harus berani memberi efek jera ke kontestan yang ingin melakukan politik uang. Baginya, masyarakat Wajo harus menjadi contoh yang baik dalam menentukan pilihan. Seperti mempertimbangkan rekam jejak kontestan, komitmennya, maupun gagasan-gagasannya.

“Jangan kita gadaikan hak pilih kita hanya karena pertimbangan sesaat atau lembaran rupiah. Mereka yang nantinya terpilih merupakan wakil rakyat kita selama lima tahun. Sehingga kita harus menyeleksinya secara baik, agar kelak jika duduk di parlemen benar-benar berfungsi sebagai wakil rakyat. Bukan wakil untuk kepentingan pribadinya, atau wakil bagi kelompok tertentu. Bukan juga wakil yang hanya ingin memanfaatkan jabatan itu memperkaya diri sendiri,” terang eks redaktur politik Koran Seputar Indonesia (SINDO).

Sekadar diketahui, harapan tersebut juga selalu disampaikan Arif Saleh saat bercengkrama dengan sejumlah elemen masyarakat. Termasuk kalangan aktivis dan pemuda di Wajo.

Belum lama ini misalnya, Arif Saleh menyempatkan bersantai dan bertukar pikiran dengan sejumlah warga asal Wajo. Meski baru saling mengenal, dan sebagian diantaranya punya pilihan tersendiri, tapi hal itu tak membatasi komunikasi. Mereka justru menunjukkan keakraban dan saling menghargai.

Tinggalkan Komentar